Meski bukan kunjungan yang pertama, Perjalanan jalur wastra ke Umalulu Melolo, Sumba Timur, NTB, Dian oerip kali ini tetap terasa istimewa, selain untuk mendokumentasikan perjalanan lewat seri sisi sunyi nusantara, kedatangan Dian oerip disambut seperti kepulangan keluarga di kampung halamannya. Meski masih mempertahankan proses dan pola tradisional, para penenun pusaka Sumba timur mau berinovasi dengan mencoba mengeksplorasi warna-warna baru mengikuti pemintaan pasar dan tetap menggunakan pewarna alam yang melimpah tersedia di daerah mereka. Bukan hanya sekedar kain penghias tubuh, kain tenun sumba timur sarat akan cerita dan budaya yang terus dijaga, rasa cinta yang mendalam diluapkan kepada kain tenun yang buat dengan cinta dan doa menghasilkan kain tenun yang sangat indah. Kepercayaan mereka kain tenun Sumba memiliki aura yang akan “memilih” pemiliknya, dari kepercayaan yang masih dianut hampir disemua daerah penghasil kain tenun, dan itu yang dipercaya Dian Oerip bahwa tenun akan menemukan jodoh sebagai pemiliknya. Melalui Oerip Indonesia, Dian Oerip berusaha menjadi perantara kain tenun nusantara untuk menemukan jodohnya, begitu juga dengan baju Oerip Indonesia karya Dian Oerip yang eksklusif masing-masing menemukan jalannya kepada jodoh pemiliknya.